Surau dan Tarekat: Tarekat Syattariyah di Surau Inyiak Bancah, Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi
DOI:
https://doi.org/10.57250/ajpp.v2i2.206Kata Kunci:
Tarekat, Tarekat Syattariyah, Pengaruh Terhadap MasyarakatAbstrak
Masalah utama yang dikaji dalam tulisan ini yaitu: Bagaimana pengaruh ajaran tarekat Syatarriyah terhadap masyarakat di kelurahan Kubu Gulai Bancah, Bukittinggi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan pengaruh ajaran tarekat Syattariah terhadap masyarakat di kelurahan Kubu Gulai Bancah, Bukittinggi. Untuk mengungkap masalah tersebut secara mendalam dan menyeluruh, peneliti menggunakan metode deskriptif-kualitatif, kemudian data tersebut diuraikan, dianalisis, dan dibahas untuk menjawab permasalahan. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa masyrakat sekitar berpendapat dengan adanya ajaran tarekat Syattariyah serta didirikannya Surau Inyiak Bancah yang merupakan tempat pengajian tarekat Syattariyah, membawa pengaruh bagi lingkungan kelurahan maupun masyarakat terutama di bidang keagamaannya. Selain ajaran tarekat Syattariyah, di Surau Inyiak Bancah juga diajarkan ilmu-ilmu lain, misalnya ilmu fiqih, tata cara beribadah, cara memimpin doa, berceramah, dan khutbah. Ajaran tarekat Syattariyah yang berkembang di Surau Inyiak Bancah berdampak positif bagi lingkungan masyarakat setempat yang dinilai masih jauh dari level mengenal agama secara mendalam.
Referensi
Ahmad, C. (2019). Dinamika Perkembangan Tarekat Syattariyah Dan Tarekat Naqsyabandiyah Di Minangkabau. Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban, 13(1).
Erina, M. D., Haliza, D. A. N., Nasrum, A. J., & Darmalaksana, W. (2022). Sejarah dan Ajaran Tarekat Syattariyah di Cirebon. Jurnal Riset Agama, 2(1), 119-130.
Faslah, R., & Fata, A. K. (2020). Islam, adat, dan tarekat syattariyah di minangkabau. Al-Ittihad: Jurnal Pemikiran dan Hukum Islam, 6(2), 1-19.
Hayati, N. (2021). Syekh Muhcsin Dan Kiprahnya Mengembangkan Tarekat Syattariyah Di Solok Abad Ke 17-18 M. Hadharah: Jurnal Keislaman dan Peradaban, 15(2), 132-149.
Huberman, M., & Miles, M. B. (2002). The qualitative researcher's companion. sage.
Indo, Asrul Dt. Majo. (2023). Wawancara Terhadap Narasumber/Jamaah surau.
Madjid, N. (1992). Islam: Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.
Mamad, F. S. (2019). Dinamika Hisab Taqwim Tarekat Syattariyah Di Sumatera Barat. IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 17(1), 1-20.
Noor’ainah, N. (2011). Ajaran Tasawuf Tarekat Tijaniyah. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 10(1)
Shadiqin, S. I. (2017). Di Bawah Payung Habib: Sejarah, Ritual, dan Politik Tarekat Syattariyah di Pantai Barat Aceh. Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 19(1), 75-98.
Siregar, L. H. (2009). Sejarah Tarekat dan Dinamika Sosial. Jurnal: MIQOT, 33(2), 169-187.
Wahab, Z., & Duri, S. H. (2020). Pengembangan Dakwah Kelompok Tarekat Syattariyah di Sumatera Barat. Dakwah Dan Pemberdayaan Masyarakat, 4(1), 1-2.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Reo Chandrika, asmaruddin, Adi rahman
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.