Efektifitas Bimbingan Klinik Mahasiswa Keperawatan Anestesi di Rumah Sakit Secara Luring dan Daring untuk Pencapaian Kompetensi Mahasiswa
DOI:
https://doi.org/10.57250/ajpp.v2i2.208Kata Kunci:
Efektifitas bimbingan, Kompetensi Mahasiswa, Luring, DaringAbstrak
Politeknik Kesehatan Yogyakarta, sebagai satu satunya institusi Politeknik kesehatan di Indonesia yang menyelenggarakan program studi sarjana terapan Keperawatan Anestesiologi. Salah satu keunggulan dari prodi ini adalah neuroanestesi sebagai bagian dari keahlian keperawatan anestesiologi yang menghasilkan penata pada level ahli. Sebagai konsekuensi dari keunggulan tersebut untuk menunjang pembelajaran perlu adanya bimbingan klinik sebagai sarana mahasiswa belajar agar kompetensi unggulan bisa dicapai. Pencapaian kompetensi klinik dipengaruhi oleh faktor internal karakteristik kepribadian, pengetahuan, sikap, keterampilan, pengalaman. Peran pembimbing klinik sanbat penting sebagai faktor eksternal untuk capaian kompetensi praktik klinik mahasiswa di lahan praktik. Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran model bimbingan klinik untuk pencapaian kompetensi mahasiswa secara daring dan luring. Metode penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Hasil : Berdasarkan FGD pada pembimbing klinik dari pendidikan dan dari rumah sakit di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan daerah istimeya Yogyakarta didapatkan hasil bahwa bimbingan luring efektif dilakukan di rumah sakit yang jauh misal di Purwokerto, RS Cilacap. Sedang bimbingan luring dilakukan di RS dalam kota, tugas Asuhan keperawatan anestesi dapat di periksa, namun Bimbingan bed site teaching dan ronde tidak dapat dilakukan. Participant juga mengatakan capaian kompetensi klinik untuk praktik klinik mahasiswa dapat dilakukan dengan belajar melalui media video, phantom, modul. Hal ini terlihat dari pernyataan partisipan berikut : Belajar intubasi bisa dilakukan bisa memakai HP, laptop, didamping dokter spesialis anestesi, di RS Suwandi disediakan modul belajar untuk mahasiswa,. Selanjutnya boleh dilakukan mandiri .Perlu refresh aplikasi mesin anestesi, manajemen ABC, face mask .Pembimbing akademik tetap harus hadir secara luring untuk bimbingan minimal 1 kali selama praktik, selebihnya secara daring karena dengan bimbingan luring akan memberikan rasa nyaman ke mahasiswa dan dapat menggali pencapaian kompetensi mahasiswa. Kesimpulan: pembimbing klinik merupakan salah satu unsur penting dalam proses pembelajaran. Antara dosen dan pembimbing klinik harus mampu menentukan metode pembelajaran dalam situasi apapun. Hasil kuesioner juga ditemukan tingkat kepuasan mahasiswa dengan pembelajaran blended learning baik dengan PBL maupun klinik merasa puas dan metode ini dapat menjadi solusi selama pembelajaran klinik dimasa pandemic bagi mahasiswa prodi anestesiologi.
Referensi
Branch, R. M. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. Newyork: Springer.
Desfandi, M. (2014). Urgensi kurikulum pendidikan kebencanaan berbasis kearifan lokal di Indonesia. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2), 191-198.
Dirgantara, M., Susilowati, S., & Marwoto, P. (2019). The Use of Monopoly Media to Improve Primary Student’s Critical Thinking Skills in Science Learning. Journal of Primary Education, 8(3), 262-269.
Etlidawati, E., & Yulistika, D. (2022). Metode Pembelajaran Klinik pada Praktik Profesi Mahasiswa Keperawatan. Faletehan Health Journal, 9(01), 37-42.
Hardisman, H. (2015). Model Model Bimbingan Pada Pendidikan Klinik Dan Relevansinya Pada Pendidikan Kedokteran Dan Kesehatan Di Indonesia. Majalah Kedokteran Andalas, 33(2).
Erawan, A. N., & Rejeki, Y. F. (2020). Pengembangan Kompetensi Preseptor Klinis Keperawatan. Jurnal Keperawatan Silampari, 3(2), 534-543.
Juanita, F., Suratmi, S., & Maghfiroh, I. L. (2018). The effectiveness of basic training on disaster management pilot program for disaster preparedness in community. Indonesian Nursing Journal of Education and Clinic (Injec), 2(2), 126-135.
Kebudayaan, K. P. (2020). Peraturan Pembelajaran di Masa Pandemi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
Kuang, T. M. (2018). Creating a Modified Monopoly game for promoting students’ higher-order thinking skills and knowledge retention. New Zeland: University of Otago.
Lestari , K. P., Jauhar, M., Puspitaningrum, I., Shobirun, & Sriningsih , I. (2021). Evaluation Of Preceptorship And Mentorship Clinical Learningmethod On Nursing Students' Critical Thinking In Providingnursing Care In A Teaching Hospital. Jurnal Riset Kesehatan, 46 - 51.
Lewis, J. R. (2022). Computer System Usability Questionnaire. Washington: American Psychological Association.
Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. . Jakarta: Selemba.
Rohendi, H., Ujeng, U., & Mulyati, L. (2020). Pengembangan Model Blended Learning Dalam Meningkatkan Learning Outcome Mahasiswa Di Lahan Praktik Klinik Keperawatan. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal, 11(2), 336-350.
Suhartanti, I. (2017). Metode Pembelajaran Klinik Berbasis Mentorship Terhadap Motivasi Dan Pencapaian Kompetensi Mahasiswa Dalam Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah Di RSUD Sidoarjo (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga).
Widoyoko, E. (2015). Teknik Penyusunan Instrument Penelitian . Yogyakarta : Pustaka Pelajar .
Widoyoko, E. P. (2015). Teknik Penyusunan Instrument Pemeitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yusuf, A. (2015). Konsep dan Metode Bimbingan Klinik Keperawatan. Surabaya: Departemen Keperawatan Jiwa & Komunitas, Fakultas Keperawatan Unair.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Catur Budi Susilo, Yusniarita, Nurun Laasara, Harmilah
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.