Pemaafan pada Remaja dengan Orang Tua yang Bercerai karena Bapak Selingkuh di Makassar

Penulis

  • Nurul Fadhilah J Universitas Negeri Makassar
  • Lukman Universitas Negeri Makassar
  • Kurniati Zainuddin Universitas Negeri Makassar

DOI:

https://doi.org/10.57250/ajpp.v2i2.211

Kata Kunci:

Bapak, Pemaafan, Perceraian, Perselingkuhan, Remaja

Abstrak

Dampak perceraian karena perselingkuhan pada remaja yang memasuki tahap perkembangan akhir menjadi sumber perasaan negatif dan permasalahan yang dapat menghambat kesejahteraan. Pemaafan diperlukan untuk mengatasi perasaan negatif tersebut dengan menciptakan perasaan positif dan kedamaian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pemaafan remaja yang memiliki orang tua yang bercerai karena bapak melakukan perselingkuhan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan responden menggunakan purposefully select participants. Analisis data menggunakan teknik enam langkah oleh Creswell. Verifikasi data penelitian menggunakan triangulasi. Penelitian dilakukan kepada tiga remaja akhir dengan orang tua bercerai karena bapak berselingkuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaafan pada remaja diungkapkan berdasarkan aspek kognitif, perasaan, dan perilaku mengenai perceraian orang tua terutama kepada bapak yang melakukan perselingkuhan. Remaja menunjukkan tiga model pemaafan yaitu pemaafan hampa, pemaafan diam, dan pemaafan utuh. Implikasi penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pemahaman terkait model pemaafan remaja terhadap orang tua yang bercerai karena bapak melakukan perselingkuhan.

Referensi

Aini, A. Q. (2018). Perbedaan Tingkat Pemaafan Ditinjau Dari Empati Pada Remaja Pasca Perceraian Orangtua (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga). e-ISSN 2301-7104.

Afifah, L. A. (2020). Perselingkuhan Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Penyimpangan Perilaku Anak Di Kabupaten Semarang. Thesis. Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Amato, P. R. (2010). Research on divorvce: Continuing trends and new development. Journal of Marriage and Family, 72(3), 650-666. doi: 10.1111/j.1741-3737.2010.00723.x.

Aminillah, S. (2018). Pemaafan remaja terhadap perceraian orangtua: Sebuah kajian fenomenologi deskriptif. Skripsi thesis. Universitas Airlangga.

Baumeister, R. F., Exline, J. J., & Sommer, K. L. (1998). The victim role, grudge theory, and two dimensions of forgiveness. In E. L. Worthington, Jr. (Ed.), Dimensions of forgiveness: Psychological research and theological speculations. Philadelphia: The Templeton Foundation Press.

Creswell, J. W. (2009). Research design:Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. United States of America: Sage Publications, Inc.

Dagun, S. M. (2013). Psikologi keluarga (peranan ayah dalam keluarga). Jakarta:Rineka Cipta.

Dariyo, A., & Esa, D. F. P. U. I. (2004). Memahami psikologi perceraian dalam kehidupan keluarga. Jurnal Psikologi, 2(2), 94-100.

Dewi. M. (2006). Gambaran proses memaafkan pada remaja yang orang tuanya bercerai. Jurnal Psikologi, 4(1).

Enright, R. D. (1998). Exploring Forgiveness. Washington DC: The University Wisconsin Press.

Everett L. & Worthington, Jr. (2006). Handbook of Forgiveness. New York: Great Britain by Routledge Taylor & Francis Group.

Firdausi, N. I. (2016). Pemaafan dan Subjective Well-Being pada Remaja yang Memiliki Keluarga Bercerai. Skripsi. University of Muhammadiyah Malang.

Fitriyani, N., & Kristanto, A. A. (2021). Kecedasan Emosi Pada Anak Dewasa Awal yang Ayahnya Melakukan Perseligkuhan. Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 260-277.

Fretes, M., Nancy, M., & Anggraini, S. (2016). Wife’s forgiveness for husband’s affair’s (qualitative study of woman as victims of husband’s affairs in Maumere). In Seminar Asean. Psychology & Humanity.

Ginanjar, A. S. (2009). Proses healing pada istri yang mengalami perselingkuhan suami. Makara, Sosial Humaniora, 13(1), 66-76.

Hapsari, S. T. (2011). Hubungan antara empati dengan pemaafan remaja dengan orangtua bercerai pada suku Jawa. Skripsi. Psikologi Unika Soegijapranata.

Hikmah, S. (2015). Mengobati luka anak korban perceraian melalui pemaafan. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 10(2), 229-246.

Hurlock. E.B., (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

https://www.bps.go.id. Diakses pada 15 September 2019.

Inanda. (2007). Pemaafan pada remaja yang orangtuanya bercerai. Skripsi. Program Studi Psikologi: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Johns, Keri N.; Allen, Elizabeth S.; Gordon, Kristina Coop (2015). The Relationship Between Mindfulness and Forgiveness of Infidelity. Mindfulness, 6(6), 1462–1471. doi:10.1007/s12671-015-0427-2.

Martha, K. & Kurniati, N. (2018). Efektivitas terapi pemaafan dengan model proses dari enright untuk membantu remaja korban perceraian dalam memaafkan orang tua. Jurnal Psikologi Volume, 11(1).

Nashori, F. (2011). Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Pemaafan. Unisia, (75), 214-226.

Nasri, S. A., Nisa, H., & Karjuniwati, K. (2018). Bagaimana Remaja Memaafkan Perceraian Orang Tuanya: Sebuah Studi Fenomenologis. Seurune: Jurnal Psikologi UNSYIAH, 1(2), 102-120.

Papalia, dkk. (2008). Psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Pratama, A. (2017). Dampak Perselingkuhan Orang Tua Terhadap Psikologis Anak (Studi Kasus Di Desa Sidang Emas Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin) (Doctoral dissertation, UIN Raden Fatah Palembang).

Saputro, K. Z. (2017). Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, 17(1), 25-32.

Sells, J. N. & Hargrave, T. D. (1998). Forgiveness: a review of the theoretical and empirical literature. Journal of Family Therapy, 20(1), 21-36. doi:10.1111/1467-6427.00066.

Sobur, A. (2003). Psikologi umum. Bandung: CV Pustaka Setia.

Surbakti, E.B. (2008). Kenakalan orang tua penyebab kenakalan remaja. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Worthington, Everrett L.Jr & Wade, N.G. (1999). The Psychology of Unforgiveness and Forgiveness and Implications for Clinical Practice. Journal of social and Clinical Psychology, 18(4), 385-418.

Diterbitkan

2023-06-12

Cara Mengutip

Fadhilah J, N., Lukman, & Zainuddin, K. (2023). Pemaafan pada Remaja dengan Orang Tua yang Bercerai karena Bapak Selingkuh di Makassar. Arus Jurnal Psikologi Dan Pendidikan, 2(2), 146–154. https://doi.org/10.57250/ajpp.v2i2.211

Terbitan

Bagian

Artikel