Hubungan antara Makna Kerja dengan Kesejahteraan Psikologis pada Guru TK di Jakarta Timur

Penulis

  • Lusi Wahyuni Universitas Tama Jagakarsa

DOI:

https://doi.org/10.57250/ajpp.v2i3.259

Kata Kunci:

Makna kerja, Kesejahteraan, psikologis

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara makna kerja dengan kesejahteraan psikologis pada Guru TK di Jakarta Timur. Variabel Makna Kerja diukur dengan skala WAMI (Work as Meaning Inventory) bedasarkan aspek-aspek makna kerja yaitu motivasi yang lebih baik (greater good motivation), pemaknaan positif (positive meaning), serta kontribusi terhadap pembuatan makna (contribution to meaning-making) dan Kesejahteraan psikologis diukur dengan skala yang di buat berdasarkan aspek-aspek kesejahteraan psikologis yaitu penerimaan diri (self acceptance), tujuan hidup (purpose in life), dan pengembangan pribadi (personal gworth), penguasaan lingkungan (environmental mastery), otonomi (autonomy) dan hubungan positif dengan orang lain (positive relation eith others). Penelitian ini melibatkan 1800 pupolasi guru di Jakarta Timur dengan Teknik pengambilan sampel kuota sampling yaitu mengambil 10% yaitu 180 sampel. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan bantuan aplikasi SPSS versi 25.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan signifikan ke arah positif antara makna kerja dengan kesejahteraan psikologis sebesar 0,000 (<0.05) dengan nilai r sebesar 0.661.

Referensi

Aisyah, A., & Chisol, R. (2020). Rasa syukur kaitannya dengan kesejahteraan psikologis pada guru honorer sekolah dasar. Proyeksi: Jurnal Psikologi, 13(2), 109-122.

Amalia, N. D. (2020). Gambaran Meaning Of Work Pada Guru Tk Di Persyarikatan Muhammadiyah Jember. Skripsi Universitas Muhammadiyah Jember

Anshori, N. S. (2013). Makna Kerja (Meaning of Work) Suatu Studi Etnografi Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 2(3), 157-162.

Azalia, L., &Muna, L. N. (2018). Kesejahteraan psikologis pada jemaah pengajian ditinjau dari religiusitas dan hub buddunya. Psikis: Jurna lPsikologiIslami, 4(1), 35-44.

Azwar, S. (2018). Penyusunan Skala Psikologi (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Azwar, S. (2019). Metode Penelitian Psikologi (2nd ed.). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Bartram, D &Boniwell, I. (2007). The Science Of Happiness: Achieving Sustained Psychological Well Beig. In practice.29 (1). 23-33

Bungin, B. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Edisi Kedua). Jakarta: Kencana

Corsini, R. (2002). “The dictionary of psychology”, Brunner-Routledge, New York.

Ellison, C. G. (1991). Religious Involvement and Subjective Well-Being. Journal of Health and Social Behavior, 80-99.

Gaggiotti, H. (2006). Going from spain and latinamerica to central asia: Decision-making of expatriation and meaning of work. The Central Asia Business Journal, 1(1), 8–22.

Hamalik, O. (2006). Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hamalik. (2006). Pendidikan Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Helen R Winefield1, Tiffany K Gill2, Anne W Taylor2 dan Rhiannon M Pilkington (2012), Psychological well-being and psychological distress: is it necessary to measure both. Psychology of Well-Being: Theory, Research and Practice.

Hoyer, W. J., & Roodin, P. A. (2003). “Adult, development and aging”, (5th ed.), McGraw-Hill, Boston

Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih bahasa: Istiwidayati & Soedjarwo. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Khan, W. (1990). Psychological condition of personal engagement and disengagement at work. Academy of Management Journal, 33(4).

Koenig, H., Kvale, J., & Ferrel, C. (1998). Religion and well-being in later life. The Gerontologist, 18-28.

Koeswara, E. (1992). Logoterapi: Psikoterapi Victor Frankl. Bandung: Kanisius

Kováts, K. S. (2013). The Meaning of Work and the Individual’s Sensemaking –From the Perspective of Human Resource Managers.Budapest: CorvinusUniversity of Budapest

Lips-Wiersma, M., & Wright, S. (2012). Measuring the meaning of meaningful work: Development and validation of the Comprehensive Meaningful Work Scale (CMWS). Group & Organization Management, 37(5), 655-685.

Muhid, A. (nd). Analisis Statistik, Surabaya: Cv. Duta Aksara

Mumpuni, I. D. (2015). Mengais Rezeki Di Usia Senja pada Orang Jawa. Jurnal Psikologi “Mandiri” Sekolah Tinggi Psikologi Yogyakarta, 1(2)

Noon, M., Blyton, P., & Morrell, K. (2013) The Realities of Work: Experiencing Work and Employment in Contemporary Society. (Fourth edition) Basingstoke: Palgrave

Nur'Aini, S. (2019). Gambaran Kinerja Karyawan .Insight, 15 (1).

Pidarta. (2005). Landasan kependidikan. Jakarta :Rineka Cipta

Ratna, S. (2012). Pengertian Kesejahteraan Sosial. (http://tesisdisertasi.blogspot. com/2010/09/pengertian-kesejahteraan-sosial.html).

Rosso , B. D., Dekas, K. H., & Wrzesniewski, A. (2010). On The Meaning ofWork : A Theoretical Integration and Review. Research in OrganizationaBehavior.

Ryan, R. M., & Deci, E. L. (2001). On happiness and human potentials: A review of research on hedonoc and eudaimonic well-being. Annul Review of Psychology, 57:1069 – 1081. Doi: 0022-3514/89/SOO.75

Ryff , C. D., & Singer, B. (2002). From social structure to biology: integretive science in persuit of human health and well-being. In C. R. Synder, & Lopes (Eds.), Handbook of Positive Psychology. New York: Oxford University Press

Ryff, C. D. (1989). Happiness is everything, or is it? Explorations on the meaningof psychological wellbeing. Journal of Personality and Social Psychology,57, 1069–1081.

Ryff, C. D. (1995). Psychological well-being in adult life. Current Directions inPsychological Science, 57 (6), 99-104.

Ryff, C.D., & Keyes, C. L. M. (1995). The structure of psychological well-beingrevisited. Journal of Personality and Social Psychology, 69, 719–27.

Santoso, S. (2017). Statistik Multivariat dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Steger, M.F., Dik, B.J., & Duffy, R.D. (2012). Measuring meaningful work: the work and meaning inventory (WAMI).Journal of Career Assessment. 1(1) 1-16.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R& D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono.(2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: CV Alfabeta.

Tanudjaja, R. M. (2013). Hubungan antara konflik keluarga-kerja, makna kerja sebagai panggilan, dan persepsi terhadap dukungan organisasional dengan keterikatan kerja pada guru. Calyptra, 2(1), 1-10.

Wrzesniewski, A., Dutton, J., &Debebe, G. (2003).Interpersonal sensemaking and the meaning of work.Elsevier Ltd. All Rights Reserved, 25, 93–135.

Diterbitkan

2023-10-18

Cara Mengutip

Wahyuni, L. (2023). Hubungan antara Makna Kerja dengan Kesejahteraan Psikologis pada Guru TK di Jakarta Timur. Arus Jurnal Psikologi Dan Pendidikan, 2(3), 333–340. https://doi.org/10.57250/ajpp.v2i3.259

Terbitan

Bagian

Artikel