Analisis Kemampuan Arrester untuk Pengaman pada Gardu Trafo Disribusi 20KV di PT PLN Mattoanging

Penulis

  • Adnan Japaruddin Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Ibnu Aenun Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Abd. Hafid Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Andi Faharuddin Universitas Muhammadiyah Makassar

Kata Kunci:

Tegangan lebih, Arrester, Transformator, Jarak Arrester

Abstrak

Arrester adalah peralatan pengaman instalasi dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (Lightning Surge) maupun oleh surja hubung (Switching Surge). Transformator/ trafo tenaga berfungsi untuk menyalurkan tenaga/ daya listrik dengan menaikkan atau menurunkan tegangan di Trafo Distribusi. Penelitian ini fokus pada peralatan Gardu Tafo Distribusi yaitu arrester tipe SL2T48 yang terhubung dengan transformator (trafo) tipe SPLND3.002-1 Perlindungan yang baik diperoleh bila arrester ditempatkan sedekat mungkin pada jepitan trafo. Tetapi, dalam praktek arrester itu harus ditempatkan dengan jarak S dari trafo yang dilindungi. Karena itu, jarak tersebut ditentukan agar perlindungan dapat berlangsung dengan baik. Jarak arrester dengan trafo yang dipakai di gardu Trafo Distribusi MATTOANGIN 20KV adalah 3 m. Penempatan arrester (S) dipengaruhi oleh tegangan jepit trafo (Ep) sebesar 125 KV, tegangan percik areester (Ea) sebesar 100 KV, kecuraman gelombang datang (A) sebesar 1000 dv/ dt, dan kecepatan rambat gelombang (v), karena gelombang berjalan pada kawat udara mempunyai kecepatan tetap dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya yaitu 300 m/μdt. Untuk mungetahui kemampuan lighting arrester dalam melindungi peralatan trafo saat terjadi surja petir pada saluran transmisi PT . PLN (persero) MATTOANGIN 20 KV Jarak maksimum arrester dengan trafo S yang terpasang pada gardu Trafo Distribusi 20 KV adalah 3,75 m. Dari hasil analisis matematis, pemasangan dari arrester tipe SL2T48 mampu melindungi trafo dari gangguan surja petir dan surja hubung dengan tegangan sampai 138,32 KV. Karena dilapangan berjarak 3 m, sedangkan hasil hitungan matematis pemasangan  arrester jaraknya 3,75 m dengan trafo, masih pada dalam standar maksimum (aman).

Referensi

Dani, A. G. M. (2021). Identifikasi Bahaya Menggunakan Metode Hazard And Operability Study (Hazop) Pada Pekerjaan Pemasangan Arrester Teknisi Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (Pdkb) Pt. Pln (Persero) Up3 Demak. 30601700092.

IRWAN NAS. (2017). ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI DI PT PLN (PERSERO) RAYON JENEPONTO.

Manihuruk, J., Simorangkir, T., & Sitanggang, N. L. (2021). Studi Kemampuan Arrester Untuk Pengaman Transformator Pada Gardu Induk Tanjung Morawa 150 KV. Jurnal ELPOTECS, 4(1), 16–25.

NAS, I. (2017). Analisis Penambahan Trafo Distribusi Di PT PLN ( PERSERO) RAYON JENEPONTO.

Pikaloka, T. V. (2018). Desain Rangkaian Pelipat Tegangan 6 Kv Marx Generator Empat Tingkat sebagai Catu Tegangan Generator Surja.

SYAMSUL, M. A. (2021). ANALISIS PEMBEBANAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI GEDUNG IQRA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR. 6.

Unduhan

Diterbitkan

2024-04-30

Cara Mengutip

Japaruddin, A., Aenun, I. ., Hafid, A., & Faharuddin, A. (2024). Analisis Kemampuan Arrester untuk Pengaman pada Gardu Trafo Disribusi 20KV di PT PLN Mattoanging. Arus Jurnal Sains Dan Teknologi, 2(1), 72–78. Diambil dari http://jurnal.ardenjaya.com/index.php/ajst/article/view/364

Terbitan

Bagian

Artikel