Simulasi dengan Program SWMM 5.2 untuk mengetahui Titik Banjir pada Jaringan Drainase Perumahan Kodam III
Kata Kunci:
Analisis Hidrologi, Sistem Drainase, SWMMAbstrak
Kota Makassar, sebagai kota metropolitan yang berkembang pesat, menghadapi tantangan serius terkait banjir akibat ketidakmampuan sistem drainase perkotaan, termasuk Perumahan Kodam III di Kecamatan Biringkinayya. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi titik-titik luapan banjir signifikan di Perumahan kodam III menggunakan Software Storm Water Management Model (SWMM) dan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan luapan banjir tersebut. Hasil analisis hidrologi periode ulang 5 tahun dan simulasi SWMM 5.2 menunjukkan bahwa titik-titik luapan banjir yang signifikan terdapat di Blok J17 dengan volume 8.760,000 liter dengan lama luapan 6.61 jam dan J14 dengan volume 2.832.00 liter dengan lama luapan 1,50 jam. Faktor utama yang berkontribusi terhadap luapan banjir adalah elevasi saluran yang semakin tinggi menuju hilir.
Referensi
Anton, M. (2001). Panduan dan Petunjuk Praktis Pengelolaan Drainase Perkotaan. Departemen Pemukiman Prasarana dan Pemukiman Wilayah. Cipta Karya: Jakarta.
Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kodoatie, R. J., & Sjarief, R. (2005). Pengelolaan Sumber Air terpadu Edisi 2. C.V. Andi Offset. Yogyakarta.
Rossman, L. A. (2010). Storm Water Management Model User’s Manual
Subarkah, I. (1980). Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air. Idea Dharma. Bandung.
Suhardjono. (1984). Drainase Perkotaan. Fakultas Teknik Universitas Brawijaya.
Suripin. (2004). “Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan”. Yogyakarta: Andi Offset.
Suyono, H. S. (1987). Pemahaman Umum Drainase. Jurnal Sipil Statik, 1(3): 164-170.
Wesli, H. (2008). Drainase Perkotaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.