Analisis Penyebaran Stasiun Hujan dengan Metode Kagan-Rodda Terhadap Debit Banjir Rancangan pada DAS Bila Kabupaten Sidrap
Kata Kunci:
Stasiun Hujan, Pola Penyebaran, Debit BanjirAbstrak
Pola penyebaran stasiun hujan sangat penting untuk menganalisis data debit untuk menghasilkan nilai yang akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memeriksa debit banjir rancangan stasiun hujan, serta pola penyebaran stasiun hujan di DAS Bila menggunakan Kagan-Rodda, serta presentase kesalahan relative debit banjir rancangan. Penelitian ini menggunakan metode Kagan-Rodda untuk menilai nilai debit rarancangan kesalahan relative sebelum dan setelah penggunaan mmetode ini. Hasilnya mmenunjukkan bahwa nilai debit banjir rancangan sebelum menggunaan metode ini lebih besar daripada kondisi setelah penggunaan metode Kagan-Rodda. Penyebaran ststasiun hujan di DAS Bila tergolong relative banyak dimana saat ini terdapat 6 ststasiun, Sedangkan menurut WMO cukup diwakili oleh 2 stasiun saja yaitu stasiun Matajang dan stasiun Barukku. Tetapi pada perhitungan kesalahan relative pada DAS bila tidak <5% artinya pola penyebaran stasiun pada DAS Bila tidak memenuhi syarat WMO maka diperlukan penyesuaian pola penyebaran stasiun sehingga dapat memenuhi syarat WMO.
Referensi
Dermawan, V., Hoesein, A. A., & Firmasyah, W. (2012). Analisa Metode Kagan-Rodda Terhadap Analisa Hujan Rata-Rata Dalam Menentukan Debit Banjir Rancangan Dan Pola Sebaran Stasiun Hujan Di Sub Das Amprong. Jurnal Teknik Pengairan, 1(2), 67–75.
Ega Hermawan, O., Montarcih Limantara, L., & Suhartanto, E. (2020). Analisis Sebaran Jaringan Penakar Hujan Dengan Metode Stepwise, Kriging & WMO Di DAS Serang Jawa Tengah. Jurnal
Gunawan, A., Syaputra, I., Studi, P., Pengairan, T., Teknik, F., Muhammadiyah, U., Selatan, S., Sintetis, H. S., & Hujan, S. (2023). PENGARUH SEBARAN STASIUN HUJAN TERHADAP DEBIT BANJIR mendapatkan informasi yang akurat dianalisis dengan menggunakan persamaan . Sumber Data. Jurnal Multidisiplin Saintek, 01(04), 1–11.
Harto BR, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Teknik Pengairan, 11(2), 137–146. https://doi.org/10.21776/ub.pengairan.2020.011.02.07
Limantara,L.M., 2010, Hidrologi praktis, Lubuk Agung, Bandung.
Metode, D., Das, K. D. I., & Dan, B. (2020). Analisis Penyebaran Stasiun Hujan.
Pariarta, P. (2012). Analisis Pola Penempatan Dan Jumlah Stasiun Hujan Berdasarkan Persamaan Kagan Pada Das Keduang Waduk Wonogiri. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 16(1), 100–106.
Prawati, E., & Dermawan, V. (2018a). Analisa Penyebaran Stasiun Hujan Terhadap Debit Banjir Rancangan Pada DAS Kedunglarangan (Kabupaten Pasuruan Jawa Timur). Jurnal Universitas MuhammadiyahJakarta,24,1–11. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3566/2672
Prawati, E., & Dermawan, V. (2018b). Rasionalisasi Jaringan Stasiun Hujan Menggunakan Metode Kagan Rodda Dengan Memperhitungan Faktor Topografi Pada Das Sarokah Kabupaten Sumenep (Pulau Madura, Jawa Timur). Tapak, 8(1), 79–90.
Qadri, W., Sholichin, M., & Sisinggih, D. (2016). Studi Penanganan Banjir Sungai Bila Kabupaten Sidrap.JurnalTeknikPengairan,7(2),277–288. https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/304%0A
Rodhita, M. (2012). Rasionalisasi Jaringan Penakar Hujan Di Das Kedungsoko Kabupaten Nganjuk. Jurnal Pengairan, 3(2), 185–194. https://jurnalpengairan.ub.ac.id/index.php/jtp/article/view/163
Sarminingsih, A. (2018). Pemilihan Metode Analisis Debit Banjir Rancangan Embung Coyo Kabupaten Grobogan. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 15(1), 53. https://doi.org/10.14710/presipitasi.v15i1.53-61
Sidrap, K., & Irfan, A. (2024). Arus Jurnal Sains dan Teknologi ( AJST ) Korelasi antara Debit Aliran dan Analisis Sedimen di Sungai Bila. 2(1).