Persepsi Guru MTsN 1 Lima Puluh Kota Tentang Asesmen Kompetensi Minimum
DOI:
https://doi.org/10.57250/ajup.v3i1.184Kata Kunci:
Persepsi, Guru, Asesmen Kompetensi MinimumAbstrak
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai penyelenggara pendidikan di Indonesia selalu berusaha melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru MTsN 1 Lima Puluh Kota tentang Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Penelitian ini menggunakan metode survei dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan mereduksi data dengan mendeskripsikan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir semua guru mempunyai persepsi positif tentang AKM. Beberapa kendala yang ditemui selama pelaksanaan AKM dan survey karakter berasal dari factor siswa yang lamban dalam mengoperasikan komputer dan kurang memahami maksud soal dengan berbagai tipe soal. Kendala di pihak guru adalah kompetensi guru dalam mendampingi siswa mempersiapkan diri menghadapi AKM. Upaya madrasah dan guru melengkapi sarana prasarana, melatih siswa mengoperasikan computer, melatih siswa dengan soal-soal, pembiasaan kegiatan literasi madrasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asesmen kompetensi minimal perlu disosialisasikan kepada siswa dan pelatihan bagi guru.
Kata kunci: Persepsi, Guru, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Teti Asmarni, Supratman Zakir
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.