Pengembangan Desa Wisata dalam Kerangka Otonomi Daerah di DIY
DOI:
https://doi.org/10.57250/ajsh.v5i1.1010Kata Kunci:
Desentralisasi, Otonomi Daerah, Desa Wisata, Pengelolaan Pariwisata, Pemberdayaan MasyarakatAbstrak
Pengembangan desa wisata dalam kerangka otonomi daerah menjadi strategi utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Otonomi daerah memungkinkan pemerintah setempat memiliki kewenangan lebih dalam mengelola dan mengembangkan sektor pariwisata berbasis komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak desentralisasi terhadap pengelolaan desa wisata di DIY serta membandingkannya dengan studi kasus dari negara lain. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review berbasis bibliometrik, dengan analisis menggunakan VOSviewer dan Publish or Perish untuk mengidentifikasi tren penelitian dan gap dalam literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desentralisasi berperan penting dalam mendukung kebijakan pengembangan desa wisata melalui peningkatan partisipasi masyarakat, pengelolaan sumber daya berbasis lokal, serta inovasi dalam pemasaran pariwisata. Namun, terdapat tantangan berupa koordinasi kebijakan pusat-daerah, keterbatasan akses pendanaan, serta variasi dalam tingkat partisipasi masyarakat. Kesimpulan dari penelitian ini menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas lokal guna memastikan keberlanjutan pengelolaan desa wisata di bawah otonomi daerah.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Sugito, Muhammad Baharuddin Zubakhrum Tjenreng

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.














