Studi Perencanaan Sistem Drainase Perkotaan di Kelurahan Juppandang Kabupaten Enrekang
Kata Kunci:
Drainase, Banjir, Curah HujanAbstrak
Sistem drainase adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan penting di perkotaan. Sistem drainase dibangun untuk mengalirkan air buangan, baik air buangan yang berasal dari air limbah domestik, air limbah industri dan air hujan sehingga dapat menimbulkan banjir akibat kerusakan jalan dan dan akibat dari banjir tersebut menyebabkan aktivitas masyarakat sekitar terganggu. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kapisitas saluran dan merencanakan sistem drainase berapa besar debit saluran. Penelitian di laksanakan di Jalan Pasar Sentral dan juga jalan KH. Ahmad Dahlan, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Selama dua bulan yaitu pada bulan Februari – Maret 2023. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum analisis didapatkan besar kapasitas debit saluran eksisting di Jalan K.H Ahmad dahlan yaitu saluran kanan sebesar 0,47 m3/dtk dan saluran kiri sebesar 0,48 m3/dtk. Sedangkan, debit banjir rencana yang terjadi yaitu untuk kala ulang 2 tahun sebesar 0,663 m3/dtk, debit banjir kala ulang 10 tahun sebesar 0,780 m3/dtk dan debit banjir kala ulang 25 tahun sebesar 0,919 m3/dtk, sehingga terjadi genangan banjir pada daerah tersebut.
Referensi
Asdak, C. (2014). Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai: Universitas Gajah Mada.
Bisri Mustofa dan prasetya (2009). Menulis Pedoman Proposal Penelitian Skripsi dan Tesis. Panji Pustaka : Yogyakarta
Damayanti, A. C., Limantara, L. M., & Haribowo, R. (2022). Analisis Debit Banjir Rancangan dengan Metode HSS Nakayasu, HSS ITB-1, dan HSS Limantara pada DAS Manikin di Kabupaten Kupang. Jurnal Teknologi Dan Rekayasa Sumber Daya Air, 2(2), 313. https://doi.org/10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.25
Eko Aryanto, D., & Hardiman, G. (2017). Kajian Multi Varian Faktor yang Berpengaruh terhadap Infiltrasi Air Tanah sebagai Dasar Penentuan Daerah Potensial Resapan Air Tanah. Proceeding Biology Education Conference, 14(1), 252–257.
Hadihardjaja, Joetata, (1997), “Drainase Perkotaan”, Universitas Guna Darma, Jakarta.
Herawati, H., Teknik, J., Fakultas, S., Universitas, T., Pontianak, T., Teknik, D., Universitas, S., & Pontianak, T. (2021). Kajian Metode Empiris Untuk Menghitung Debit Banjir. JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang, 8.
Kodoatie, R.J., & Sugiyanto, (2002). Banjir, Beberapa Penyebab dan Metode Pengendaliannya dalam Perspektif Lingkungan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Kodoatie, R.J. Sjarief, R (2005). Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu. Yogyakarta: Andi
Martha, W. Dan Adidarma, W. (1983). Mengenal Dasar-Dasar Hidrologi. Bandung: Nova.
Maryono, A. (2016). Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, IndonesiaJl. Grafika No. 2, Yogyakarta
Parkinson, Jonathan and Ole Mark (2005). Urban Stormwater Management in Developing Countries. IWA Publishing: London
Singh, P. V, (1992). Elementary Hydrology. Prentice-Hall Englewood Cliffs, New Jersey.
Suripin, S. (2004). Sistem Drainase Perkotaan Tang Berkelanjutan, Edisi Kesatu. Yogyakarta: Andi.
Van Schilfgaarde, J., (1997). Drainage for Agriculture, American S
Wesli. (2008). Drainase Perkotaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wikipedia (2010) https://fennaniarpan.wordpress.com/2010/08/19/hidrologi/