Studi Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Software DSAS (Digital Shoreline Analisys System)
(Studi Kasus Pantai Tanjung Barat Barombong)
Kata Kunci:
Abrasi, Akresi, DSAS, Garis PantaiAbstrak
Perubahan garis pantai dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem di pesisir pantai, perubahan tersebut dapat berupa akresi atau abrasi. Tujian penelitian ini untuk mengetahui jenis dan besarnya perubahan garis pantai serta mengidentifikasi parameter yang mempengaruhinya. Penelitian di laksanakan di sepanjang garis Pantai Tanjung Barat Barombong Kota Makassar. Selama dua bulan yaitu pada bulan April dan Mei 2024 dengan tujuan untuk mengetahui dan memetakan perubahan garis pantai di wilayah pesisir Pantai Tanjung Barat Barombong. Model yang di gunakan dalam penelitian ini adalah model DSAS (Digital Shoreline Analisis Syisten). Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum perubahan garis pantai yang terjadi di wilayah pesisir pantai Mandala Ria pada tahun 2017 – 2023 (6 tahun) berupa abrasi dan Akresi. Perubahan garis pantai yang terjadi diduga disebabkan oleh perbedaan karakteristik pantai (faktor alam) yang bersifat semi terbuka terhadap dinamika perairan yang mendapatkan mengaruh dari gelombang secara langsung. Disamping karakteristik pantai, perubahan garis pantai di pantai Mandala Ria juga diduga di sebabkan oleh aktifitas manusia yang melakukan penambangan pasir untuk keperluan proyek reklamasi, permukiman, dan pariwisata.
Referensi
Alfiah, N. A., Darwis, M. F., Al Imran, H., & Syamsuri, A. M. (2024). Analisis Perubahan Garis Pantai Takkalasi Kecamatan Balusu Kabupaten Barru. Arus Jurnal Sains dan Teknologi, 2(1), 64-71.
Basir, F. H., & Rose, A. G. P. (2021). Analisis Perubahan Garis Pantai Dengan Metode One-Line Model Pantai Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Digital Library Universitas Muhammadiyah Makassar.
Bird, and Ongkosongo. (1980) Enfironmental Changes On the cosats of indonesia. The inited nations University, United Natiuons University Pres, Tokyo.
Coastal Engineering Research Center (US). (1984). Shore protection manual (Vol. 1). Department of the Army, Waterways Experiment Station, Corps of Engineers, Coastal Engineering Research Center.
Hermanto, B., & Suwartana, A. (1986). Perubahan Garis Pantai Pulau Ambun dari Tahun 1898–1982. Oseanologi di Indonesia, 21, 21-36.
Jusriadii, W., Madoa, I. Y., Al Imran, H., & Syamsuri, A. M. (2024). Analisis Perubahan Garis Pantai di Pantai Mandala Ria Kecamatan Bontobahari Kabupaten Bulukumba. Arus Jurnal Sains dan Teknologi, 2(1), 9-16.
Nordquist, M. (Ed.). (2011). United Nations Convention on the law of the sea 1982, Volume VII: a commentary (Vol. 7). Brill.
Pratikto, R. (1982). Lingkaran-lingkaran komunikasi. Alumni.
Sapei, A., & Pandjaitan, N. H. Alternatif Bangunan Penanggulangan Abrasi Di Pantai Muara Gembong, Bekasi (Doctoral dissertation, Bogor Agricultural University (IPB).
Sardinal, & Jasman, R. I. (2022). Studi Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Matlab Dan Arcgis Pada Pantai Tamasaju Kec. Galesong Utara. Digital Library Universitas MuhammadiyahMakassar, 1-157.
Sasmito, B., & Amarrohman, F. J. (2016). Pemantauan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Anaysis System (DSAS) Studi Kasus: Pesisir Kabupaten Demak. Jurnal Geodesi Undip, 5(1), 78-89.
Suilaiman, A., & Soehardi, I. (2008). Pendahuluan Geomorfologi Pantai Kuantitatif [Introduction to quantitative coastal geomorphology]. BPPT (Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi).
Triatmodjo, B. (1999). Perencanaan Bangunan Pantai, Beta Offset, Yogyakarta. Triatmodjo, B.
Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan, Beta Offset. Yogyakarta. Hal, 195-273.